Translate

Rabu, 19 Oktober 2011

Sistem Informasi Eksekutif


 Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif atau EIS merupakan system yan dirancang khusus bagian manager pada perencanaan strategis
-          Sistem Informasi Perencanaan adalah subset dari Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) yang menyediakan informasi untuk memecahkan masalah pemasaran perusahaan.
Contoh :
Analisa Penjualan, penelitian keuangan. Penjualan dalam hal : produk mana yang terjual, pelanggan mana yang membeli, wiraniaga mana yang menjual produk

Analisa Penjualan menurut Produk yaitu produk – produk didaftarkan berdasarkan urutan year to date sehingga produk yang laku berada diatas

-          Sistem Informasi Manufaktur merupakan subsistem SIM yang menyediakan informasi untuk dignakan dalam pemecahan masalah manufaktur.
Contoh :
Sistem Produk menelusuri suatu pekerjaan, perusahaan merakit lampu sepeda, senter ini dirakit dari beberapa bagian

Jadwal Produksi, menentukan langkah – langkah proses produksi yang akan dilakukan, menentukan status sebagai  sebagai pekerja dapat ditanyakan

-          Sistem Informasi Keuangan merupakan subsistem yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan terutama para manajer yang menggunakan informasi tersebut untuk mengelola sumberdaya mereka
Contoh :
Dow Jones News / Retrieval Service ( DJNS ) :informasi yang menyediakan intelegensi keuangan barang para manajer dalam bentuk database, yaitu mendapatkan informasi mutahir dari Wall Street Journal dalam bentuk tampilan layar

-          Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yaitu sebuah pengolahan, indra masukan, pengerak keluaran dan 3 jenis ingatan yaitu : ingatan jangka panjang, ingatan jangka pendek dan ingatan luar.
Contoh :
Batas – batas Sementara Pengolahan Manusia :
-          Pengolahan data yang berhubungan langsung dengan ingatan jangka pendek
-          Kemampuan manusia untuk menemukan perbedaan – perbedaan yaitu menemukan perbedaan data benar dengan data salah

-          Sistem Informasi SUmber Daya Informasi, merupakan prosedur pengontrolan secara terarah dedesain untuk meyakinkan pelayanan informasi memberikan penerangan untuk obyek organisasi dan politik dan informasi yang disediakan dengan lengkap dan benar.
Contoh :
-          Pengontrolan yang bersekema untuk pembagian waktu dalam computer yang system golongan produksi
-          Pengontrolan secara perpustakaan untuk program file dan dokumentasi

Rabu, 12 Oktober 2011

artikel


Pengelolaan Transaksi
Transaksi -> pengolahan transaksi -> keluaran transaksi
Kegiatan Management
1.      Pengendalian Operasional yaitu proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efesian
2.      Pengendalian manajement, yaitu informasi pengendalian yang diperlukan untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian dan mengalokasi sumber daya
3.      Perencanaan strategic, yaitu mengembangkan strategi sebagai sarana organisasi untuk mencapai tujuannya.

tugas


Rekaman trans -> pengalihan yg dapat dibaca mesin -> pengeditan masukan -> penyortiran ->pengalahan informasi
Cara – cara untuk memproses transaksi :
1.      Persiapan data berkala untuk pemprosesan batch berkala
2.      Pemprosesan segera ( turn batch processing / online )
Batch prosesing mencakup sususan transaksi sampai dengan jumlah yang cukup terkumpul untuk membuat pemprosesan rapi atau sampe pertimbangan lain seperti lingkaran laporan menunjukan pemprosesan. Contoh : payroll ( pergajian ), dapat berupa harian, mingguan, bulanan atau seterusnya tergantung yang diinginkan
Online processing mencakup transaksi yang segera masuk, langsung diproses. Prosesnya real time.

Rabu, 20 April 2011

JEBAKAN PARA KORBAN CINTA

Orang-orang yang terluka oleh cinta, sering berlaku bertentangan dengan kebutuhannya untuk segera pulih dari pelukaan cinta dan memulai kehidupan yang segar dan penuh harapan baru.


Mereka tertarik untuk berkumpul dengan sesama korban cinta, untuk berbagi cerita derita, keluhan, dan kemarahan mengenai ketidak-setiaan dan pengkhianatan.

Sesungguhnya, mereka lebih menikmati pembicaraan yang mengulur kebencian terhadap cinta, daripada keluar dari kelompok pengeluh itu, dan hidup seutuhnya dalam hak yang sama dengan siapa pun untuk berbahagia.

Cinta, kenikmatan dari keindahannya melambungkan harapan melampaui langit, dan kenikmatan dari deritanya menenggelamkan kesehatan logika ke lubang penyia-nyiaan hidup.

Cinta meninggikan jiwa yang berharapan baik, tapi memenjara jiwa yang suka mengasihani diri sendiri.

Marilah kita pisahkan keindahan cinta, dari kesalahan kita dalam memilih orang untuk dicintai.

Karena,

Cinta adalah kekuatan yang memuliakan, bukan alasan untuk menelantarkan kehidupan.

IDE YANG TERBAIK ADALAH IDE YANG PALING SEDERHANA

Ide-ide terbaik dalam kehidupan pribadi, karir, dan bisnis kita selalu sederhana.

Dan pribadi yang menarik bagi kita, adalah pribadi yang menyederhanakan sikap dan cara-cara pribadinya, sehingga kita mudah mengerti maksud baiknya, mudah mempercayai kemungkinan keuntungan yang bisa disampaikannya, dan mudah merasa damai dalam kebersamaan dengannya.

Kita tidak ingin menghabiskan hari-hari dalam kehidupan kita dengan orang yang kompleks, yang masih terkoyak antara kepelikan dan konflik antara logika dan perasaannya, antara idealisme dan kepalsuannya.

Setiap pribadi dari kita sesungguhnya sedang mengupayakan sudut pandang yang tepat, agar kita bisa melihat jalan naik yang menyederhanakan kepelikan pikiran dan emosi kita.

Maka apa dan siapa pun yang tidak membantu Anda menemukan sikap dan cara hidup yang sederhana, pasti akan membingungkan Anda dengan kepelikan.

Ingatlah, cara yang sederhana – saja, sulit untuk diterapkan, apalagi cara-cara yang sulit dan pelik.

Ide yang terbaik adalah ide yang paling sederhana.

SESUNGGUHNYA KITA MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENCAPAI LEBIH DARIPADA YANG SUDAH KITA CAPAI

Setiap orang sesungguhnya memiliki kemampuan untuk mencapai lebih daripada yang sudah dicapainya, untuk hidup dalam kedamaian dan kemapanan yang tumbuh, jika dia bersedia menghilangkan batasan yang membuatnya merasa sudah menemukan hal terbaik untuk dilakukannya dalam hidup ini.

Apakah yang sekarang sedang Anda kerjakan, adalah hal yang paling menarik dan yang paling menghasilkan?

Apakah sebetulnya hati Anda juga bertanya-tanya mengenai kemungkinan pilihan pekerjaan atau bidang bisnis lain yang lebih mudah dan menyenangkan untuk menghasilkan?

Mohon Anda ingat, bahwa keberhasilan itu seharusnya mudah.

Jika sulit, jika harus sakit keras yang dampaknya panjang ke masa tua, menelantarkan kasih sayang keluarga, dan dibenci oleh pesaing dan rekan seorganisasi, dan kemudian berhasil membangun kelas sosial dan kemampuan ekonomi yang besar; itu namanya bukan berhasil, itu namanya wajar. Tapi, apakah itu baik?

Keberhasilan itu seharusnya mudah,

karena Anda melakukan sesuatu yang baik, yang Anda sukai, yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang menjadikan Anda dihargai tinggi, dan yang menaruh Anda di tempat yang terhormat.

Maka,

Sebagaimana berhasilnya pun kita, ada baiknya kita selalu ikhlas meninjau kembali kemungkinan perbaikan pada yang sedang kita kerjakan.

Jatuh cinta adalah sebuah kecelakaan yang indah. Yang keindahannya hanya bisa diperpanjang dengan persahabatan.

Anda berdua harus memutuskan untuk TETAP mencintai dalam keputusan yang sadar.

Sehingga, jika jatuh cinta itu kecelakaan, untuk tetap hidup bersama dalam cinta adalah keputusan logis.

Dengan logika yang berfokus pada kebahagiaan Anda berdua untuk masa yang panjang ke depan, Anda harus menetapkan dalam setiap saat, bahwa kedamaian adalah lebih penting daripada siapa yang benar dan siapa yang harus mengalah.

Ketegasan untuk secara logis mengutamakan kedamaian, dengan tidak memasalahkan siapa yang benar, akan cepat menyadarkan kita jika ada dari sikap kita yang menyebabkan ketidak-bahagiaan pada diri kekasih kita.

Kita harus bersedia hidup kurang dari kesempurnaan yang kita harapkan, untuk mengijinkan kekasih kita tumbuh menjadi penyempurna kehidupan kita.

Janganlah tuntutan Anda bagi kesempurnaan, menjadikannya jiwa yang terluka, yang mencacatkan kehidupan Anda.

Mengalah bagi kebahagiaan kekasih Anda adalah perilaku yang memenangkan kehidupan Anda.

Dan mudah-mudahan Tuhan memberkatkan pengertian yang sama kepadanya.

Aamiin

SESUNGGUHNYA, TIDAK ADA BATASAN BAGI KITA, KECUALI KEADAAN SEMENTARA

Sesungguhnya, tidak ada batasan bagi kita, kecuali keadaan sementara yang menghalangi pencapaian dari tujuan kita, karena tidak cukupnya kualitas di dalam diri kita.


Bukan kurang besarnya tujuan yang membatasi, tapi biasanya adalah kurangnya kesungguhan, kemampuan, bantuan dari orang lain, atau kurangnya keberuntungan.


Jika kesungguhan yang menjadi batasan, Anda hanya tinggal menambah kesungguhan, dengan mematuhkan diri Anda kepada nasehat dan petunjuk yang akan menjadikan Anda seorang yang bersegera, lebih banyak bertindak, tabah menghadapi kesulitan dan kegagalan, dan menggunakan apa pun yang ada pada Anda sebagai modal.

Jika kemampuan yang menjadi batasan, Anda hanya tinggal belajar dan melatih diri untuk menjadi mampu melakukan pekerjaan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil-hasil sederhana yang terdekat, yang akan menuntun kepada hasil-hasil yang lebih besar.

Jika kurangnya bantuan dari orang lain yang menjadi batasan, Anda hanya tinggal mensahabatkan diri dengan mereka yang se-ketertarikan, yang aktif di bidang dan industri yang bisa menguatkan upaya Anda, dan membuka hati dan pikiran bagi kerjasama yang saling menguatkan dengan mereka.

Jika keberuntungan yang menjadi batasan, Anda hanya tinggal mendekatkan diri kepada Tuhan, hanya berharap kepada-Nya, patuh kepada tuntunan-Nya, dan ikhlas belajar dan bekerja bagi kebaikan sesama dan alam.

Batasan adalah keadaan sementara.

JENIS PERSAHABATAN YANG DIHARAPKAN OLEH PRIA DARI WANITA

Banyak wanita kurang mengerti mengenai jenis persahabatan yang diharapkan oleh pria darinya.

Pria memang tertarik kepada wanita yang ceria, dinamis, lincah, yang sibuk merayakan keindahan dunia, dan yang menarik tangannya untuk berlari menjelajahi padang rumput dalam tarian gembira di bawah benderang mentari.

Sekali, atau dua kali … pria akan menurut dan menggembirakan hati wanita ceria seperti itu, tapi kerinduan hatinya yang asli, adalah dimanjakan dalam kelembutan perlakuan sang wanita yang mengaguminya di atas semua kelemahannya.

Seorang pria akan menyerahkan dunia yang dikuasainya, kepada wanita yang mengetahui semua kekurangan dan kelemahannya, tapi tidak membuat penilaian apa pun; dan melihat sedikit kelebihan dan kekuatannya dengan kekaguman yang merajakan sang pria.

Wanita yang memiliki keseluruhan jiwa dan kehidupan sang pria, bukanlah wanita yang menjadikannya bermata cemerlang untuk mengalahkan dunia, tetapi wanita yang dalam kebersamaan dengannya – membuat matanya terpejam merajut impian, nafasnya membuai damai, dan terkulai pulas dalam tidur yang dalam.

Wanita, adalah penenteram kehidupan pria.

nb. mario teguh

berani mengubah keadaan menjadi lebih baik

mengubah perilaku tak semudah bicara,
karena itu sudah menjadi kebiasaan.


...Tangan yang menggenggam tidak bisa menerima.

Ada orang yang mempertahankan
kebiasaan yang melemahkan hidupnya,
hanya karena dia sudah biasa.

Dia mengeluhkan keadaannya sekarang,
tapi menolak mencoba mengubah keadaan,
sambil menceramahi dirinya sendiri
bahwa nasibnya lah yang buruk.

doa ku hari ini dan sterusnya

Untuk yang sedang bekerja keras:

Tuhanku Yang Maha Sejahtera,

Mudah-mudahan Engkau tersenyum
...dan bangga dengan upayaku
untuk bekerja keras dalam kejujuran
tuk membahagiakan mereka yang kulayani.

Aku tahu bahwa Engkau tak membutuhkan
alasan apa pun untuk menyejahterakanku,
tapi aku ingin menjadi pantas
bagi kedamaian dan kesejahteraan
yang kurindukan.

Tuhan, lebarkanlah pintu rezeki yang kumasuki hari ini.

Aamiin

iniilah manusia

Orang yang tidak berani
kehilangan pendapatan kecilnya,
untuk pindah ke tempat
yang membayarnya dengan baik,
akan dipaksa mencukup-cukupkan diri
...dengan kecilnya pendapatan,
dan menyabarkan diri
dengan rendahnya penghormatan.

Tapi anehnya,
setiap kali orang berusaha menasehatinya
untuk lebih berani memindahkan dirinya,
dia selalu menjawab:

Habis bagaimana?

Padahal, keberanian menentukan keberuntungan.

salah mengartikan arti cinta

Ada dua hal utama yang
membuat kita salah mengerti tentang cinta,
karena sebetulnya cinta itu tidak bersalah
dan sama sekali tak berniat untuk melukai kita.

...Pertama, logika kita salah
saat memilih orang untuk kita cintai.

Kedua, kita mencintai orang yang tepat
dengan cara yang salah.

Marilah kita pisahkan keindahan cinta,
dari kesalahan kita dalam memilih dan mencintai.

Kamis, 14 April 2011

Teori dengan Pengaruh Kepemimpinan

Teori yang dikemukakan oleh French dan Raven (1959) ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam satu kelompok atau organisasi. Dengan perkataan lai, orang atauorang-orang yang memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau organisasi itu. Adapun sumber kekuasaan itu sendiri ada tiga macam, yaitu (1) kedudukan, (2) kepribadian, dan (3) politik.

1.1) Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan terbagi lagi ke dalam beberapa jenis;
a) Kekuasaan Formal atau legal (French & Raven, 1959)
termasuk dalam jenis ini adalah komandan tentara, kepala dinas, presiden atau perdana mentri dan sebagainya yang mendapat kekuasaan karena ditunjuk dan/atau diperkuat dengan peraturan atau perundangan yang resmi.
b) Kendali atas Sumber dan Ganjaran (French & raven, 1959)
Majikan yang menggaji karyawan, majikan yang mengupah buruh, kepala suku atau kepala kantor yang dapat member ganjaran kepada bawahannya, dan sebagainya, memimpin berdasarkan sumber kekuasaan seperti ini.
c) Kendali atas Hukum (French & Raven, 1959)
ganjaran biasanya terkait dengan hukuman sehingga kendali atas ganjaran biasa juga kendali atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan yang yang sumbernya hanya kendali atas hukuman saja, ini merupakan kepemimpinan yang didasarkan pada rasa takut. Contoh para preman yang memungut pajak kepada pedagang, pedagang akan tunduk kepada preman karena takut akan mendapat perlakuan kasar.
d) Kendali atas Informasi (French & Raven, 1959)
informasi adalah ganjaran positif bagi orang yang memerlukannya, sehingga siapa pun yang menguasai informasi dapat menjadipemimpin. Misal adalah orang yang paling tahu arah jalan maka otomatis dia akan menjadi pimpinan rombingan.
e) Kendali Ekologi (lingkungan)
sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasa situasi (situational sengineering). Contoh adalah kendali atas penempatan jabatan (Oldham, 1975). Seorang atasan, manager, atau kepala bagian personality mempunyai kekuasaan atas bawahannya, karena ia boleh menentukan posisi anggotanya.
1.2) Kekuasaan yang Bersumber pada Kepribadian
Berbeda dari kepemimpinan kekuasaan, kekuasaan yang bersumber pada kepribadian berawal dari sifat-sifat pribadi, yaitu sebagai berikut;
a) Keahlian atau Ketrampilan (French & Raven, 1959)
Dalam agama Islam, orang yang menjadi imam adalah orang yang paling fasih membaca ayat Al-Qur’an. Demikian pula dalam pesawat atau kapal, orang yang paling ahli dalam mengemudilah yang akan menjadi pemimpin.
b) Persahabatan atau Kesetiaan (French & Raven, 1959)
Sifat dapat bergaul, setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan, sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin.
c) Karisma (House, 1977)
Ciri kepribadian yang menyebabkan timulnya kewibawaan pribadi dari pemimpin juga merupakan salah satu sumber kekuasaan dalam proses kepemimpinan. Mengenai hal ini dibicarakan tersendiri dalam teori bakat.
1.3) Kekuasaan yang Bersumber pada Politik
Kekuasaan yang bersumber pada politik terdiri atas beberapa jenis (Pfeffer, 1981)
a) Kendali atas Proses Pembuatan Keputusan (Pfeffer & Salanick, 1974)
dalam organisasi, ketua menetukan apakah suatu keputusan akan dibuat dan dilaksanakan atau tidak. Dan sebagainya.
b) Koalisi (Stevenson, Perace & Porter, 1985)
kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik ditentukan juga atas hak atau kewenangan untuk membuat kerja sama denga kelompok lain.
c) Partisipasi (Pfeffer, 1981)
pemimpin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yang boleh berpartisipasi, dalam bentuk apa tiap anggota berpartisipasi, dan sebagainya.
d) Institusionalisasi
Pemimpin agama menikahkan pasangan suami istri, menentukan terbentuknya keluarga baru. Notaris atau hakim menetukan berdirinya suatu yayasan atau perusahaan baru. Dan sebagainya.

2) Teori Bakat
Teori bakat dinamakan juga teori sifat (trait), teori karismatik atau teori transformasi. Inti dari teori ini adalah bahwa kepemimpinan terjadi karena sifat-sifat atau bakat yang khas yang terdapat dalam diri pemimpin yang dapat diwujudkan dalam prilaku kepemimpinan. Sifat atau bakat itu dinamakan karisma atau wibawa. Sebagai contoh adalah Bung Karno, Adolf Hitler, Fidel Castro, Mahatma Gandhi, Ibu Theresa dan Martin Luther King. Tokoh-tokoh ini memiliki sifat yang tidak dimiliki pemimpin-pemimpin lain.
Di pihak lain, pemimpin-pemimpin karismatik tidak dapat disamakan dengan tokoh-tokoh yang kewibawaan, kekuasaan atau kepemimpinannya bersumber atau ditopang oleh legenda-legenda, mitos, dan dongeng-dongeng. Misal keturunan raja, bangsawan, orang sakti, keturunan yang dianggap titisan dewa dan sebagainya.
Karisma yang ditunjang oleh oleh mitos dan legenda ini bukanlah dating dari bakat atau sifat pribadi yang bersangkutan, sehingga tidak dapat digolongkan dalam teori bakat yang sedang kita bicarakan ini.
Teori bakat menurut Hourse (1977) bahwa karisma yang berupa bakat atau sifat adalah hal yang dapat dijelaskan secara objektif ilmiyah, sehingga dapat diteliti, diukur, dan diuktikan keberadaanya.
Teori bakat menurut Baas (1985) ada factor-faktor tambahan lain yang menyebabkan lahirnya kepemimpinan karismatik selain faktor bawaan sejak lahir yang dikemukakan oleh Hourse, yaitu factor anteseden (hal yang mendahului terjadinya seorang pemimpin), faktor atribusi (keyakinan sendiri) dan faktor konsekuensi dari kepemimpinan.
Teori bakat menurut Conger dan Kanungo (1987) bahwa kepemimpinan karismatik terutama bersifat atributif, yaitu karena adanya ciri-ciri tertentu dari pemimpin yang dipersepsikan oleh para pengikut bersarkan pengamatan pengikut terhadap prilaku pemimpin.
Teori Tranformasional menurut Robert (1984) bahwa pemimpin karismatik dapat juga terjadi dalam kelompok-kelompok yang sangat terorganisasi. Berbeda dari pendapat sebelumnya yang seakan-akan menyatakan bahwa kepemimpinan karismatik tidak dapat berjan pada kelompok-kelompok yang sangat terorgaisasi.
Karisma: Negatif atau Positif?
Ykul (1989) mengemukakan bahwa sejarah telah mencatat pemimpin-pemimpin karismatik yang telah member dampak positif yang sangat luar biasa kepada kelompoknya, bahkan terhadap umat manusia secara keseluruhan, seperti Mahatma Gandhi dan Martin Luther King. Di pihak lain sejarah juga mencatat pemimpin-pemimpin karismatik yang memberikan dampak negative dan kehancuran, seperti Adolf Hitler. Pertanyaan yang timbul adalah “Apakah pemimpin karismatik berdampak positif atau negatif bagi pengikutnya?”. Pertanyaan ini semakin perlu dijawab karena banyak pemimpin karismatik yang sulit digolongkan dalam salah satu jenis tersebut. Bahkan ada yang berpengaruh negatif di satu pihak namun positif di pihak yang lain.
Musser (1987) mengusukan kriteria yang berbeda antara pemimpin karismatik yang positif dan negatif. Ciri pemimpin karismatik yang negatif adalah yang lebih mementingkan tujuan dirinya sendiri daripada idiologi-idiologinya.

3) Teori Perilaku
Teori prilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin dalamkaitannya dengan struktur dan organisasi kelompok. Oleh karena itu, teori prilaku ini lebih sesuai untuk kepemimpinan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, karena peran pemimpin digariskan dengan jelas. Teori perilaku menurut beberapa ahli, antara lain;
Mintzberg (1973) mengemukakan sepuluh peran pemimpin (manager) sebagai berikut; Peran dalam hubungan antarpribadi adalah sebagai pemimpin, penghubung dan panutan (figurehead). Peran yang berkaitan dengan pemrosesan informasi adalah sebagai pemantau, penyebaran informasi dan juru bicara. Peran yang berkaitan dengan pembuatan keputusan adalah sebagai wiraswasta, penyelesaian gangguan, pengalokasian sumber, dan negosiator.
Bagaimana seorang pemimpin memenuhi kesepuluh peran itu, hal itu akan ditentukan bagaimana kepemimpinannya. Mereka akan memiliki kecocokan dengan salah satu peran, dan biasanya mereka akan unggul dalam hal itu.
Page (Page, 1985 & Tornow, 1987) juga memusatka teori kepemimpinannya pada peran yang dibawakan pemimipin dalam posisi managerial. Menurutnya ada Sembilan kewajiban dan tanggung jawab manager dalam organisasi. Yaitu penyelia (supervising), perencan dan pengorganisasi, pembuat keputusan, pemantau indicator, pengendalian, perwakilan, pengkooordinasi, konsultasi, dan administrasi.
Sebagai manager sudah barang tentu seseorang yang dapat menduduki sembilan peran tersebut. Namun, setiap orang memiliki kemampuan tersendiri, sehingga ada yang kuat di peran tertentu dan lemah di peran yang lain.

4) Teori Situasional
Teori situasional berintikan hubungan antara perilaku pemimpin dan situasi dilingkungan pemimpin itu.dalam hal ini ada dua macam hubungan, yaitu (1) perilaku pemimpin yang merupakan hasil atau akibat dari situasi dan (2) perilaku pemimpin merupakan penentu atau penyebab situasi. Dengan perkataan lain, pada hubungan pertama, pemimpin merupakan variabel ikutan (dependent variable), sedangkan yang kedua masuk dalam variabel bebas (independent variable).
4.1) Perilaku Pemimpin sebagai Akibat Situasi
Teori-teori yang membicarakan hal ini adalah;
a) Teori Peran (role theory) dari Merton (1957)
perilaku pemimpin disesuaikan pada perannya dalam kelompok, misalnya peran seorang komandan berbeda denga peran seorang ayah, sehingga perilaku seorang pemimpin berbeda ketika dia sedang berperan sebagai komandan dan ketika dia sedang menjadi ayah.
b) Teori Harapan (expectancy theory) dari Nebecker & Mitchell (1974)
perilaku pemimpin ditentukan oleh harapan kelompoknya, misalkan seorang ayah diharapkan untuk mencari nafkah bagi keluarganya, sedangkan ayah yang lain diharapkan untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya.
c) Teori Adptif-Reaktif (adaptive-reactive theory) dari Osborne & Hunt (1975)
perilaku pemimpin tidak ditentukan oleh satu faktor tertentu, tetapi oleh interaksi antara bebrapa faktor dalam suatu situasi (multiple influence model). Dengan kata lain, pemimpin setiap kali menyesuaikan perilakunya pada perubahan situasi. Misalnya, perilaku komandan berbeda pada saat perang dan pada saat damai.
d) Teori Pilihan Kendala (Constraints choices model) dari Stewan (1967, 1976, 1982)
perilaku pemimpin disesuaikan dengan kendala-kendala yang ada. Ia akan memilih perilaku yang kendalanya terkecil. Misalnya seorang komandan tetara dalam situasi pertempuran, jika mengambil suatu tindakan kemungkinan korban sedikit dan kemenangan akan dicapai maka komandan akan melaksanakan hal itu, namun baila sebaliknya, lebih baik menunggu sampai situasi menguntungkan.
4.2) Perilaku Pemimpin sebagai Penyebab Situasi
Dalam teori ini pemimpin dipandang sebagai pihak yang bereaksi terhadap situasi semat-mata, tetapi dipandang sebagai pihak yang lebih aktif, yang mengambil inisiatif, dan yang member dampak pada situasi. Teori ini dinamakan juga teori model kontingensi (contingency models). Beberapa ahli mengemukakan;
Hourse & Mitchell (1974) mengemukakan empat tipe perilaku pemimpin, yaitu; suportif (mendukung), detektif (memeberi petunjuk), partisipatif (ikut terlibat), dan orientasi prestasi (tujuan pencapaian terbaik).
Hersey & Blanchard (1969, 1977, 1982) mengemukakan dua tipe perilaku pemimpin, yaitu; lebih mementingkan tugas (task behavior) dan lebih mementingkan hubungan (relationship behavior)
Kerr & Jernier (1978) menyatakan, ada dua macam variabel situasi, yaitu (1) yang mendukung efektivitas kepemimpinan (substitutes) dan (2) menghambat efektivitas
Kepemimpinan. Mengahadapi dua situasi itu memiliki sikap kepemimpinan yang berbeda. Dalam ha ini ada dua jenis pemimpin, yaitu; instrumental (mengawali, merangsang) dan suportif (melanjutkan, mempertahankan).
Vroom & Yettom (1973) mendasarkan pada bagaimana perilaku pembuatan keputusan pemimpin mempengaruhi kualitas pembuatan keputusan bawahan dan penerimaan bawahan terhadap keputusan. Ada tiga prosedur pembuatan keputusan, yaitu; otokratik (membuat sendiri), konsultasi (konsultasi terlebih dahulu), dan keputusan bersama.
Fiedler (1964, 1967) dan Sarwono (1995)
Efektivisas kepemimpinan tergantung pada persepsi pemimpin terhadap anggota kelompoknya. Persepsi pemimpin terhadap anggotanya diukur berdasarkan pada pandangannya terhadap anggota yang paling lemah, paling rendah prestasinya atau paling tidak disukai (LPC/ last preferred co-worked)